Telp/Wa : 082220336669

Selasa, 18 April 2017

Candi Puntadewa


Candi Puntadewa terletak pada deretan ketiga dari Candi Arjuna dan Candi Srikandi. Denah bangunan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 4,4 m x 4,4 m. Arsitektur candi ini menunjukkan perkembangan dari Candi Arjuna. Dilihat dari penempatan tangga masuk ke bilik Candi Puntadewa telah berbeda dari Candi Arjuna, yaitu tangga dipasang menjorok kedalam kaki candi. Namun bentuk kakinya masih sama, antara bagian bawah dan atas dipisahkan oleh bidang-bidang berpanil. dengan perbedaan dengan cara pemasangan tangga itu Candi Puntadewa dianggap dibangun setelah Candi Arjuna. Pondasi Candi Puntadewa dibuat jauh lebih tinggi dari pada Candi Arjuna. apakah ini upaya untuk tujuan teknis ? Diduga tindakan ini bertalian dengan kondisi tanah yang senantiasa lembab terkadang basah, sehingga dibutuhkan pondasi yang lebih tinggi. Dilihat dari atapnya, sama dengan Candi Arjuna yang bujur sangkar. Tetapi telah terjadi upaya peninggian atap. Didasarkan pada hiasannya, Candi Puntadewa merupakan candi yang paling indah. Relung-relung yang menghiasi tubuh candi tampaknya mendapatkan perlakuan yang istimewa. Lima relung yang dahulunya berisi arca-arca pendamping utama Siwa, meskipun kini telah kosong, tetapi masih kelihatan memiliki aksesori yang sangat indah. Bagian atas relung tepat diatas kepala arca terdapat hiasan kanopi dan bagian bawah diberi lapik (landasan) arca yang tebal serta menonjol. Perbedaan yang menonjol dengan Candi Arjuna adalah penempatan relung. Relung Candi Arjuna ditempatkan dengan cara membuat lubang pada tembok, sedangkan pada Candi Puntadewa, relung justru menjadi ciri perkembangan baru. Sebagai candi dengan gaya Jawa Tengah, candi ini juga dihiasi dengan Kala-Makara yang diukir pada ambang atas relung tubuh candi, atap, serta pintu bilik. Kala digambarkan dengan ciri yang sama seperti candi lain yang tanpa rahang bawah. Yang agak lain adalah Makaranya, gambaran binatang laut yang berbelalai gajah telah distilir dalam bentuk ukiran sulur-sulur.