Telp/Wa : 082220336669

Selasa, 14 Maret 2017

Dieng Plateau

Dieng Plateau atau Dataran Tinggi Dieng berada pada ketinggian 2093 mdpl. Terletak di antara dua daerah Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. Pemandangannya sangat indah dan sejuk,dan dahulu sudah menjadi pusat perkembangan kebudayaan di Indonesia.

Betapa indah dan cantiknya Dieng Plateau, karena di samping gunung-gunung, ditemui juga berbagai ragam Pesona Alam, Sejarah, serta Kebudayaan, antara lain :
1. Iklim yang sejuk dan udara yang segar
2. Kebudayaan (peninggalan sejarah berupa candi-candi)
3. Goa-goa alam
4. Kawah gunung berapi
5. Telaga
6. Mata air
7. Aneka flora yang tumbuh, dll.

Itu semua dapat kita nikmati di dalam satu area atau wilayah yang luasnya kurang lebih 350 ha. Situs Dieng sendiri luasnya kurang lebih 90 ha, yang meliputi komplek Dwarawati, dan komplek Bima (berdasarkan SK Gubernur Hindia Belanda No. 33 tgl. 6 September 1937)
Nama Dieng berasal dari kata diyang atau dihyang. Artinya tempat Hyang/Dewa. Hyang sendiri artinya "arwah leluhur". Sama artinya dengan tempat para dewa yang bagaikan nirwana.

Dataran Tinggi Dieng sering diliputi oleh kabut. Gumpalan-gumpalan awan putih melingkari gunung-gunung di Dataran Tinggi Dieng bagaikan selendang yang melilit leher seorang gadis cantik. Hampir setiap tahun antara bulan Juli dan Agustus terjadi  hujan es. Orang di daerah tersebut menyebutnya BUN UPAS, (bun=embun, upas=racun). Disebut demikian, karena hujan es tersebut merusak atau melayukan tanaman pertanian. Temperatur pada saat itu biasanya berkisar antara -2'C sampai -3'C.